CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

8/30/2006

PENJAHAT

Sebuah kata yang terucap dari bibir yang mudah sekali untuk terlontar dari mulut-mulut yang jengah dan dari mulut yang tercemar oleh debu kotor,kata yang keluar dari mulut yang penuh busa kebencian,kata yang keluar dari mulut yang memang tiada pernah berkumur kesopanan..!!
Demi waktu yang selalu mengiring langkah kaki,semestinya kita telanjang didepan cermin setiap kita terbangun dari tidur atau bahkan kita harus selalu membawa cermin kecil kita disaku,bahkan ketika kita sedang berbicara dengan siapapun dan dalam dialog apapun kita mesti menilik debu yang ada dibaju kita.
apakah kita sudah suci sebagai seorang manusia,atau apakah kita sudah dihapus dosanya oleh tuhan sehingga kita dengan mudah mencela orang yang didepan atau disamping atau dibelakang kita.
kawan..semua yang terjadi adalah karena kita,bila kita mampu menahan emosi dalam hati,mampu melihat obyektifitas keadaan atau selalu membersihkan hati kita maka kita selalu akan terjaga dari musuh yang sebenarnya tidak perlu,atau akan mejaga kita dari dari kehilangan seorang teman yang semestinya selalu menjaga kita dalam kegelapan jalan.

Nb.buat yang pernah lengah dalam menjaga lidahnya..

8/21/2006

NAEK KERETA EKONOMI

Jum'at malam sabtu kemaren tanggal 18 agustus lalu,aku pergi kesurabaya,kebetulan selama kamis-senen besok adalah hari libur nasional,wah penuh sekali itu kereta api,apalagi yang kelas ekonomi kayak kereta yang aku tumpangi ini. bau pesing dari air kencing begitu menusuk hidungku,bau parfum keringat dari tubuh-tubuh yang lusuh karena capai perjalanan dari jakarta (station senen-surabaya),membuat aku sedikit nyengir..ternyata banyak orang-orang yang berbaju tentara juga memanfaatkan liburan ini,mereka terlihat kecapaian sekali bahkan aku lihat banyak yang tertidur bralaskan koran dibawah kursi..waduh..sepintas pikiran nakalku berucap "wah..potret serdadu indonesia yang gagah menyerang musuh harus terima naek kereta ekonomi yang lusuh dan penuh bau..".
saya yakin mereka sudah dididik keras biasa latihan dihutan namun bukankah untuk pulang kerumah mosok masih menerapkan sistem saat perang ataupun latihan??..nelangsa hatiku melihat mereka..apalagi saat itu ada operasi karcis ternyata mereka tidak mempunyai tiket dan disuruh membayar separuh dari harga tiket yang sebenarnya..akh..aku tambah bingung...kata temenku "..itu sudah biasa kok mas..".weleh-weleh,bagaimana ini tentara adalah panutan masyarakat kok sebuah profesi yang banyak diidamkan oleh sebagaian besar masyarakat kita naum kok kayak gini yach.aku tambah gak mengerti.
Saya tidak bisa membayangkan apabila ada seorang warga asing dari negara tetangga yang melihat pemandangan semacam ini,apa kata mreka kepada keluarganya? mungkinmereka akan berkata."
"tentara indonesia hebat,mereka mau naek kereta api yang bau pesing dan rela tidur disela-sela kursi beralaskan koran,salut buat tentara indonesia ya."
atau..
"iiih..tentara kok kayak getu ya..pemerintahnya apa tidak memperhatikan kehidupan yang layak bagi prajuritnya apa ya.."
waduh..sudah akh..aku takut kalo ditangkap..!!!

8/03/2006

aku dilahirkan dikala temaram malam merengkuh gubuk tua dikampung yang penuh dengan keheningan malam,aku hidup karena buaian dan belaian kedua orangtua yang selalu menyayangi aku mengasihi aku serta merawat aku.aku disana tumbuh dalam kesederhanaan sebagai bocah kecil yang selalu merengek ketika tukang balon ataupun penjual jajanan itu datang.
keluarga itu adalah dambaan hidupku..tiada pertengkaran kudengar dari mulut kedua orangtuaku,hanya canda dalam kerenyahan angin pagi serta suasana hati yang tenang dihempas tiupan angin sore diantara rona sang surya yang akan menimbun mega diufuk khatulistiwa.
ketika sayup rindu didendangkan oleh ibuku,atau nyanyian ayah tentang hamparan padang yang indah disana dibelantara yang katanya sinar mentari itu panas,tapi ia juga berkata jika sinar itu bisa menghangatkan tubuhku bila basah terkena air hujan atau karena dinginnya malam yang datang.
Ibuku adalah ratu didalam hatiku,sayang dan kasihnya tiada banding seperti malaikat yang lembut membelai setiap helai rambutku,bapakku dialah sang pahlawan dalam rentang kehidupan masa kini sekarang dan yang akan datang..
kini..nyanyian rindu ibuku tiada lagi aku dengar,cerita kerasnya hidup dari bapak cuma bisa terkait diatas pembaringan ketika aku hampir terlelap.ruang-ruang dalam cawan kalbu ini mengering sudah...dahaga akan hadirnya air dirambut yang telah kumal atau keringnya kulit karena terbakar oleh panasnya api disekililingku.
sobat...pada siapa lara ini harus kutebus,pada siapa air mata ini harus diusap,atau pada rembulan yang masih tersenyum sedang ia diatas sana tersenyum mengejek terus.
air sungai yang jernih itu perlahan menampakan keruhnya entah karena apa,meski dalam harapan setiap insan beningnya air itu masih tetap dinanti,bukankah ikan disana bisa dijadikan lauk bagi setiap warga??
kini...hidup dalam serakah,ketidakpastian menyelimuti setiap jengkal sela hati,rongga-rongga jiwa diisi oleh murka dan ambisi yang terpenuhi oleh nafsu hewani.
aku sendiri dalam mengarungi liku hidup ini dihamparan padang pasir yang pernah ayah ceritakan,dengan teriknya mentari yang membakar kulitku serta hantaman batu yang membuat sendi-sendiku linu,nyanyian rindu ibuku cuma bisa aku khayalkan..sebab tiada lagi aku dengar..mungkin ibu masih bernyanyi namun jauh direlung hatinya..
Rinduku akan pagi yang cerah,mentari yang hangat,kicau burung dilubang telinga dan semilir angin yang menyibak rambutku..aku rindu senyumku aku rindu tatapan penuh arti dari Tuhanku..........